FGMI Experience Sharing Knowledge (ESK) ke-21

IMG_1159

Jakarta, FGMI Online – Forum Geosaintis Muda Indonesia (FGMI) kembali menyelenggarakan Experience Sharing Knowledge (ESK) pada hari Sabtu, 2 April 2016, dan bertempat di Gedung Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. ESK merupakan acara bertukar ilmu yang rutin diadakan oleh FGMI dan dihadiri oleh para professional muda serta mahasiswa di bidang geosaintis.

ESK kali ini menghadirkan dua pembicara yang membahas mengenai isu-isu terbaru di bidang geosaintis. Pembicara pertama adalah Ketua FGMI, Aveliansyah, yang membahas mengenai “New Perspective of North West Java Basin”, dilanjutkan oleh Ketua Divisi Penelitian dan Pengembangan FGMI, Prihatin Tri Setyobudi dengan topik “Aplikasi Geologi Permukaan dan Model Sedimentologi untuk Eksplorasi Migas”.

Dalam presentasi yang pertama, Aveliansyah, Geologist Ekplorasi di PHE ONWJ menjelaskan mengenai studi mengenai North West Java Basin. Studi lanjutan di ONWJ menunjukkan bahwa terdapat reservoir yang berusia lebih tua dibandingkan Talang Akar. Reservoir ini diindikasikan sebagai sediman yang kebanyakan dapat diinterpretasikan sebagai basement. Basement yang berumur cretaceous pada cekungan ONWJ membutuhkan studi lanjutan supaya dapat memetakan keberadaan basement yang sebenarnya ada di cekungan ini. Berbagai pertanyaan mengenai reservoir dan diagenesis turut diajukan oleh peserta.

Pada sesi yang berikutnya, Prihatin Tri Setyobodi dari GDA Consulting menjelaskan mengenai pemeteaan geologi permukaan terintegrasi di Kutai Hulu dan studi model lingkungan pengendapan modern cekungan lisu Danau Singkarak untuk eksplorasi migas. Keseluruhan diskusi berlangsung menarik dan interaktif dan para partisipan turut aktif mengajukan berbagai pertanyaan kritis serta masukan yang membangun mengenai topik yang dipresentasikan oleh para pembicara.

Di akhir ESK, terdapat presentasi mengenai survei tentang pengaruh harga minyak dunia saat ini terhadap pekerjaan para geosaintis muda Indonesia. Survei dilakukan dalam bentuk kuesioner yang dipubilkasikan di website resmi FGMI pada 28 Februari hingga 1 Maret 2016. Hasil survei menunjukkan lesunya industri migas dan dampak negatif yang muncul terhadap berbagai aspek beban kerja. Di sisi implikasi mengenai pekerjaan geosaintis muda, meningkatnya supply sarjana geosaintis baru telah membuat semakin kompetitifnya persaingan di industri karena tidak diimbangi dengan jumlah demand yang malahan cenderung menurun. FGMI merekomendasikan pembukaan pelatihan magang, mendorong agar pemerintah menggalakan proyek penelitian eksplorasi energi yang melibatkan geosaintis muda, dan penanaman spirit geopreneurship.

Pengadaan ESK berikutnya diharapkan untuk membawa materi yang signifikan dan berwawasan, tidak hanya dari segi teknikal, melainkan juga untuk mendorong geopreneurship. FGMI mengucapkan banyak terima kasih kepada para pemateri dan peserta atas kehadiran dan partisipasi aktifnya dalam ESK 21 sehingga acara dapat berjalan lancar dan banyak materi edukatif yang didapat. FGMI juga mengucapkan banyak terimakasih kepada Komite Eksplorasi Nasional (KEN) dan ESDM atas izin penggunaan gedung, juga kepada GDA Consulting dan PHE ONWJ. atas dukungannya sebagai pembicara. (cw/lm)

Sampai bertemu di ESK yang berikutnya!

Salam Geosaintis Muda Indonesia.

Redaksi FGMI

Leave a comment

  • Jaringan

  • Follow Us On Instagram

  • Crown palace Blok C No. 28
    Jl. Prof. Dr. Supomo SH. No 231
    Tebet, Jakarta 12870

    Telp:(021) 83702848 - 83789431
    Fax: (021)83702848
    Email: sekretariat@fgmi.iagi.or.id