Nikel, Kegunaan dan Potensi nya di Bumi Pertiwi

Oleh: Aditya Rizky Wibowo dan Bagaskara Wahyu P

Geopoup Agustus 2021

 

Awal tahun 2021, masyarakat Indonesia dihebohkan akan kabar masuknya pabrikan mobil listrik Amerika “Tesla” untuk berinvestasi pada usaha ekstraksi nikel di Indonesia. Kabarnya Elon Musk CS ingin menggunakan nikel dari NKRI sebagai bahan baku baterai mobil listrik produksi Tesla. Lantas, apakah itu nikel? Selain baterai mobil listrik, apa saja kegunaan lain dari nikel?

 

Nikel adalah elemen logam yang diekstraksi dari dua bijih – sulfida magmatik dan laterit. Nikel berwarna putih keperakan dengan dasar bersinar/berkilau. Logam Nikel memiliki nomor atom: 28 dengan berat atom: 58.6934 dan bersifat feromagnetik yang artinya nikel dapat ditarik oleh magnet ataupun dibuat menjadi magnet. Logam Nikel terbentuk secara alami dan merupakan elemen paling umum kelima di bumi dengan keterdapatan secara luas di kerak dan inti bumi. Penamaan Nikel berasal dari kata “kupfernickel” yang artinya setan tembaga karena pada awal penemuannya tahun 1600-an di Jerman para penambang frustasi untuk mengekstraknya karena mereka mengira logam yang mereka temukan adalah tembaga jenis baru.

 

Logam yang disimbolkan dengan “Ni” ini merupakan logam pilihan untuk membuat superalloy – kombo logam. Hal ini dikarenakan Nikel memiliki kekuatan dan ketahanan yang tinggi terhadap panas, korosi, dan oksidasi. Oleh karena itu, Nikel sering digunakan sebagai bahan lapisan luar pelindung untuk logam yang lebih lunak agar logam tersebut bisa lebih tahan panas, korosi dan oksidasi. Lantas dengan kemampuannya yang super itu apakah Nikel hanya digunakan sebagai pelapis saja? Ternyata Tidak.

Berdasarkan booklet Nikel oleh Kementerian ESDM Indonesia, sekitar 70% dari produksi Nikel digunakan untuk pembuatan baja tahan karat (stainless steel). Sedangkan 8% lainnya digunakan dalam baja dan paduan non-ferrous alloys. Paduan tersebut seringkali untuk aplikasi industri, kedirgantaraan dan militer yang sangat khusus. Baru sekitar 8% digunakan dalam pelapisan dan 8% lainnya di pengecoran dan coran. Selain itu, Sekitar 5% nikel digunakan dalam baterai untuk elektronik, dan dalam baterai untuk peralatan portabel dan mobil hibrid, dan sekitar 1% digunakan seperti bahan kimia, katalis, dan pewarna.

 

Gambar 1. Paparan Kegunaan Logam Nikel (KESDM, 2020)

 

Dengan banyaknya kegunaan, tentunya nikel memiliki nilai ekonomis yang patut untuk diperhitungkan. Lalu kira-kira negara mana saja yang memiliki potensi nikel terbesar di bumi? Australia, Indonesia, Afrika Selatan, Rusia dan Kanada menguasai lebih dari 50% sumber daya nikel dunia. Logam-logam nikel tersebut terkonsentrasi pada sulfida dan deposit bijih tipe laterit. Untuk Indonesia, sebaran cadangan bijih nikel hampir 90% berada di Pulau Sulawesi dan Kepulauan Maluku Utara.

 

Gambar 2. Sebaran Cadangan Bijih Nikel Indonesia (KESDM, 2020)

 

Pulau Sulawesi memiliki potensi nikel terbesar di Indonesia dengan total cadangan 2,6 miliar ton bijih. Cadangan tersebut tersebar di provinsi Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Selatan. Berdasarkan data dari KESDM tahun 2020, terdapat 3 kawasan industri nikel yang sudah beroperasi di Sulawesi, yakni Kawasan Industri Morowali, Kawasan Industri Konawe, dan Kawasan Industri Bantaeng. Untuk ditempat kedua, Kepulauan Maluku menyimpan cadangan 1,4 Miliar Ton Bijih Nikel dengan konsentrasi utama berada di Maluku Utara. Untuk kawasan industri yang beroperasi berdasarkan data KESDM 2020, hanya ada kawasan industri weda di Maluku. Terakhir, lokasi yang memiliki potensi cadangan bijih nikel adalah Pulau Papua. Berdasarkan data KESDM 2020, Pulau Papua menyimpan 0,06 miliar ton cadangan bijih nikel, dan mungkin saja masih bisa bertambah seiring dengan eksplorasi lebih lanjut.

 

Gambar 3. Gambaran Potensi NIkel di Pulau Sulawesi (KESDM, 2020)

 

Gambar 4. Gambaran Potensi Nikel di Kepulauan Maluku (KESDM, 2020)

 

Gambar 5. Gambaran potensi nikel di pulau papua (KESDM, 2020)

 

Perlu diketahui dengan potensi yang sedemikian besar tidak heran Indonesia diperhitungkan sebagai negara produsen nikel di dunia. Bahkan Indonesia masuk dalam jajaran negara yang memiliki potensi nikel terbesar di dunia. Tentunya, kekayaan nikel yang dimiliki Indonesia ini seharusnya bisa dimanfaatkan untuk kesejahteraan rakyat Indonesia. Oleh karena itu, masih banyak peluang-peluang untuk para geosaintis muda Indonesia agar bisa terus eksplorasi dan menggali potensi sumber daya di Indonesia dengan memiliki kedaulatan dalam proses ekstraksi dan pengolahan bijih nikel.

 

Referensi:

Ruang Energi. 2021. Diakses pada 31 Agustus 2021.https://www.ruangenergi.com/melirik-potensi-tambang-nikel-untuk-mewujudkan-industri-baterai-nasional/

Nickel.co.id. 2020. Tujuh Fakta Menarik Nikel bahan baku baterai mobil listrik. Diakses pada 31 Agustus 2021.https://nikel.co.id/tujuh-fakta-menarik-nikel-bahan-baku-baterai-mobil-listrik/

Nickel Institut. 2020. About Nickel. Diakses pada 31 Agustus 2021. https://nickelinstitute.org/about-nickel/

CNBCI Indonesia. 2021. Ini 5 Produsen Nikel Terbesar RI,  Siapa Jawaranya. Diakses pada 31 Agustus 2021. dari https://www.cnbcindonesia.com/news/20210707161618-4-259046/ini-5-produsen-nikel-terbesar-ri-siapa-jawaranya

Kementerian ESDM. 2020. Booklet Tambang Nikel 2020.

Admin2 FGMI

Leave a comment

  • Jaringan

  • Follow Us On Instagram

  • Crown palace Blok C No. 28
    Jl. Prof. Dr. Supomo SH. No 231
    Tebet, Jakarta 12870

    Telp:(021) 83702848 - 83789431
    Fax: (021)83702848
    Email: sekretariat@fgmi.iagi.or.id