Penelitian Longsor di Desa Songan Kabupaten Bangli, Bali

Kegiatan kerjasama penelitian FGMI, Pengda IAGI BALI dan BPBD Provinsi BALI, dari kanan Sekretaris BPBD Prov BALI, Kepala Bidang Kebencanaan, FGMI dan Pengda IAGI BALI

Dari rangkaian kerjasama penelitian FGMI, Pengda IAGI BALI dan BPBD Provinsi BALI maka tanggal 1 April 2017 merupakan lapangan terakhir penelitian gerakan tanah di desa songan B. FGMI yang diwakili oleh Oka melakukan penelitian yang berlangsung selama dua hari mulai jumat 31 Maret 2017, dengan membawa beberapa misteri saat pulang dan berdiskusi tentang beberapa proses alterasi dan oksida pada batuan breksi dengan teman-teman ahli mineral, yang jadi menarik apakah ubahan mineral batuan yg membentuk batuan breksi menjadi bertekstur lempungan ini memiliki area atau cakupan yang luas. Dari 3 stopsite pada tebing disekitaran lokasi longsor Desa Songan B, Dusun Bantas, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, Bali bagian bawah hingga atas ditemukan jenis batuan tersebut dan beberapa berasosiasi dengan bidang detactment atau bidang glincir pada longsor-longsor kecil dan menjadi masuk akal ketika batuan yg awalnya sangat keras dan terubah menjadi bertekstur lempungan yang jenuh akan air mempermudah terjadinya glincir/sliding pada lapisan diatasnya dan ditambah dengan sistem penanaman dan penataan tanah yg kurang baik hingga saat ini potensi gerakan tanah akan terus membayangi.

Peta situasi gerakan tanah Desa Songan (modifikasi dari Badan Geologi dan lokasi pengamatan)
Lokasi pengamatan singkapan bagian bawah: (A) Lapukan breksi vulkanik; (B) lapukan Tepra; (C) lapukan lapili; (D) lapisan batutufan terjebak dalam masa lapili

Selain itu penerapan sistem geologi teknik sangatlah bagus utk mengurangi resiko kebencanaan, namun kembali ke masyarakat dan pemerintah apakah siap dengan hal tersebut. Selain melakukan penelitian FGMI juga memberikan poster mitigasi bencana gerakan tanah sebagai salah satu dukungan untuk mengurangi resiko bencana. Apabila tidak dapat menerapkan teknologi alangkah baiknya kita dapat menumbuhkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya memahami kondisi lingkungan yang mereka tinggali. Poster tersebut diberikan kepada SD N 3 Songan dan SMP N 4 Songan yang disambut baik oleh masyarakat desa Songan maupun pihak terkait, diharapkan dari sarana poster ini anak-anak bisa paham dan dapat menyebar luaskan baik kepada keluarganya mapun orang lain bagaimana cara tanggap akan bencana yang baik dan benar.

Penyerahan Poster Mitigasi Gerakan Tanah dari FGMI kepada Kepala Sekolah SMP 4 Songan

Pemerintah harus lebih gencar dalam melakukan sosialisasi kebencanaan ataupun kelola tata ruang untuk mengurangi resiko-resiko kebencanaan, karena dari kegiatan lapangan dan diskusi dengan beberapa masyarakat cenderung mereka kurang paham bahwa mereka tinggal di daerah yang rawan longsor, dan cenderung kurang memahami apa yang harus dilakukan. Oleh karena itu pentingnya sosialisasi maupun pendidikan mengenai kebencanaan oleh pemerintah yakni melalui sekolah-sekolah mapun badan kemasyarakatan seperti Banjar/Dusun.

Longsoran sekala kecil hingga besar sekitaran daerah kejadian
Lokasi longsoran Dusun Bantas, Desa Songan B, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, Provinsi Bali, kurang lebih terdapat 5 rumah yang telah hancur, dan korban meninggal 7 orang, luka berat dan ringan 7 orang

Redaksi FGMI

Leave a comment

  • Jaringan

  • Follow Us On Instagram

  • Crown palace Blok C No. 28
    Jl. Prof. Dr. Supomo SH. No 231
    Tebet, Jakarta 12870

    Telp:(021) 83702848 - 83789431
    Fax: (021)83702848
    Email: sekretariat@fgmi.iagi.or.id