DONGENG GEOLOGI PROJECT 2017

Dongeng Geologi Project merupakan salah satu program yang diusung oleh SM-IAGI UGM dengan sasaran utama adalah daerah dengan tingkat kerentanan bencana yang tinggi dan ditujukkan khususnya untuk anak-anak usia menengah – remaja serta dewasa di daerah tersebut. Hali ini dikarenakan, terma acara ini lebih difokuskan pada kajian mitigasi bencana geologi yang meliputi mekanisme terjadinya benca tersebut dan cara penanggulangannya. Dongeng Geologi Project kali ini mengangkat tema “mitigasi kebencanaan geologi : gempa rumi dan tanah longsor”. Bencana terse

but diambil bukan tanpa alasan, salah satu alasan utama pengambilan tema tersebut adalah geologi regional daerah tersebut yang memiliki potensi gempa bumi yang tinggi karena berada pada daerah sekitar gunung api dan juga tingkat kerentanan longsor yang cukup tinggi dilihat dari tatanan kemiringan lereng yang relatif terjal hampir di semua sisi daearh ini.

Dongeng Geologi Project kali ini dilaksanakan di SD Kaligatuk, Srimulyo, Kec. Piyungan, Kab. Bantul dengan jumlah siswanya 130 orang. Acara ini dilaksanakan pada hari Sabtu, 26 Agustus 2017. Sasaran dari acara Dongeng Geologi Project tahun ini adalah siswa-siswa SD Kaligatuk dengan tujuan untuk mengenalkan kepada mereka akan pentingnya siaga dini terhadap tanggap bencana geologi yang mungkin terjadi di lingkungan sekolah. Penyampaian materi tersebut dilakukan dengan metode mitigasi yang disesuaikan dengan usia siswa berupa pemberian penyuluhan dan arena bermain sambal belajar kepada siswa-siswa yang ada di sekolah mengenai bagaimana cara menghadapi suatu bencana geologi yang akan terjadi sewaktu-waktu. Dongeng Geologi Project mengajak anak-anak usia dini agar dapat mengambil tindakan tepat untuk menyelamatkan diri saat terjadi bencana sekaligus berkontribusi memperkokoh budaya tanggap bencana untuk Indonesia di masa depan. Tanggap bencana perlu dibudayakan sejak dini mengingat Indonesia merupakan negara kepulauan yang terletak pada daerah dengan tektonik aktif selain menyimpan kekayaan alam yang melimpah juga menyimpan beragam potensi bencana alam.

Pelaksanaan acara Dongeng Geologi Project diawali dengan pembukaan dan dilanjutkan dengan kata sambutan dari kepala sekolah dan juga dari ketua SM-IAGI UGM. Kemudian dilanjutkan dengan penyampaian dongeng yang dipandu oleh Anindita Wisnu dan Listiana Alifia dan bertindak sebagai narator untuk dongeng geologi ini adalah Eka Fitria. Dongeng geologi ini dibawakan semenarik mungkin sehingga siswa SD tidak merasa bosan mendengarkannya. Metode dongeng yang disampaikan layaknya metode “wayang” yang dibawakan dengan adanya cerita fiktif dari dunia hewan yang hidup di sekitaran tubuh gunungapi aktif. Dongeng ini berjalan dengan lancar di mana semua anak SD dengan antusias mendengarkan dongengnya karena pembawa dongeng geologi ini membuat suara yang lucu dan unik dan dibantu dengan peralatan berupa boneka tangan yang menambah ketertarikan untuk mendengarkan cerita/ dongeng yang akan yang disampaikan. Acara selanjutnya penyampaian materi oleh ketua SM-IAGI UGM yang berisikan tentang mitigasi terhadap bencana alam berupa tanah longsor maupun gempa bumi dan penyebab terjadinya.

Setelah usasi melakukan dongeng, kemudian dilanjutkan dengaan adanya permainan seru anak-anak. Sistematika permainan dimana mereka akan dibagi menjadi beberpa kelompok dengan tujuan meningkatkan kekompakan dan kekeluargaan yang ada pada mereka. Jenis permainan yang ada berupa lomba mewarnai serta permainan dengan sistem permainan beregu dan berpos yang terdiri dari tiga pos dan dipandu oleh panitia dari SM- IAGI UGM yang dilaksanakan di ruang kelas (Foto 1), selain itu terdapat permainan di luar kelas (foto 2) dengan pembagian adanya pos permainan berjumlah lima dimana setiap pos terdapat panitia yang akan memandunya. Semua siswa SD Kaligatuk mengikuti rangkaian  dengan antusias dan gembira.

Salah satu tujuan diadakan permainan ini adalah di sela-sela waktu  melakukan permainan, panitia akan memberikan isyarat berupa suara TOA yang menandakan adanya bencana geologi dimana dengan materi sebelumnya diharapkan peserta akan mengerti makna sirine suara tersebut dan bergerak melakukan simulasi mitigasi bencana dengan tindakan berlindung di bawah kolong meja, menghindari bangunan tegak, keluar ruangan dan menuju ke daerah yang lapang. Setelah rangkain acara bagian ini selesai, maka peserta simulasi tersebut dikumpulkan dan disampaikan dan dijelaskan esensi dari simulasi mitigasi ini.

Setelah semua rangkaian acara terlaksana, maka di penghujung acara dilakukan pengumuman pemenang dalam permainan ini dengan perolehan nilai terbanyak dan pemenang sebagai duta tanggap bencana. Sang duta tanggap bencana diberikan hadiah spesial berupa slempang dan mendapatkan hadiah berupa meja belajar. Acara ini diakhiri dengan adanya pemberian momento kepada kepala sekolah dan ditutup dengan sesi foto bersama SM-IAGI UGM dan siswa SD Kaligatuk (Foto 3).

Foto 1. Kegiatan permainan di ruang kelas
Foto 2. Kegiatan permainan di luar ruang kelas

Foto 3. Sesi foto bersama SM-IAGI UGM dengan siswa SD Kaligatuk

Redaksi FGMI

Leave a comment

  • Jaringan

  • Follow Us On Instagram

  • Crown palace Blok C No. 28
    Jl. Prof. Dr. Supomo SH. No 231
    Tebet, Jakarta 12870

    Telp:(021) 83702848 - 83789431
    Fax: (021)83702848
    Email: sekretariat@fgmi.iagi.or.id