Kasus-Kasus Overpressure di Sumur Migas yang Terkenal

Oleh : Khusmia Karin dan Reza Utama Darmawan

 

          Kasus Overpressure sendiri sudah pernah terjadi di sumur-sumur migas di dunia dan Indonesia itu sendiri. Kasus-kasus Overpressure di sumur migas terdiri dari

1. Deepwater Horizon (Teluk Meksiko)

          Pernah menonton film Deepwater Horizon tahun 2016 ? Ya, film tersebut merupakan kisah nyata yang terjadi di sumur teluk meksiko milik BP perusahaan migas asal Amerika Serikat  mengalami ledakan blow-out yang sangat besar.  Sumur tersebut merupakan sumur yang mempunyai overpressure yang mengakibatkan kenaikan air dengan ketinggian 4-5 km. Akibat dari ledakan tersebut, banyak tumpahan minyak di sekitar Teluk Meksiko. Kejadian ini merupakan peristiwa ledakan sumur migas yang terparah sepanjang sejarah di industri migas.

 

2. Lumpur Sidoarjo (LuSi)

          Lumpur Sidoarjo atau LuSi yaitu adalah peristiwa yang keluarnya lumpur panas yang mengakibatkan menenggelamkan daerah sekitar. Peristiwa ini terjadi pada saat dilakukan sumur eksplorasi tahun 2006. Walaupun mempunyai kaya cadangan migas , LuSi  keterdapatan gunung lumpur (mud volcano)  yang menyebabkan terjadinya kondisi overpressure.

 

Rekomendasi Pemboran

          Setelah melihat teori dan peristiwa yang disebabkan kondisi overpressure, terdapat penanggulaan dan mitigasi untuk menghadapi zona overpressure. Yang dilakukan adalah melakukan perhitungan menurut Lapeyrouse (2002) dengan persamaan :

 

 

          Persamaan tersebut berdasarkan tekanan pori yang telah dideterminasi untuk menghitung gradien tekanan pori terhadap kedalaman sumur. Gradien tersebut diubah dari satuan pounds per square inch (PSI) menjadi pounds per gallon (PPG) untuk rekomendasi berat lumpur yang digunakan pada interval kedalaman tertentu.

 

a. Analisis Overpressure Mekanisme Pembebanan (Loading) melalui data log

Gambar 1. Pola ideal kurva overpressure terhadap kedalaman, log porositas, sonik, densitas dengan mekanisme loading (Juhata dkk., 2017)

          Dalam analisis  overpressure menggunakan data wireline log, overpressure dapat teridentifikasi dengan adanya penambahan tren dan tegangan efektif yang cenderung konstan seiring dengan bertambahnya kedalaman (gambar 1a). Overpressure juga dapat dianalisis melalui kurva porositas, sonik, dan densitas yang menjadi konstan dan tidak mengikuti tren kompaksi normal (NCT) seiring bertambahnya kedalaman (gambar 1b,c,d)

 

b. Analisis Overpressure Mekanisme Tanpa Pembebanan (Unloading) melalui data log

Gambar 2. Pola ideal kurva overpressure terhadap kedalaman, log porositas, sonik, densitas dengan mekanisme unloading (Juhata dkk., 2017)

          Overpressure dalam mekanisme unloading, melibatkan pemindahan beban dari kontak butir ke fluida pori. Mekanisme ini dapat diketahui apabila nilai tekanan pori konstan dan nilai tekanan efektif berkurang (gambar 2a). Mekanisme unloading dapat diamati melalui data log porositas, sonik dan densitas (gambar 2b,c,d). Tren kurva log porositas berkurang secara normal pada awal terjadinya overpressure dan mengalami pertambahan sedikit di bagian akhir overpressure. Tren log sonik akan reverse atau berbalik dari normal compaction trend. Tren densitas bertambah secara normal dan akan mengalami pengurangan pada bagian akhir overpressure.

 

 

Sumber :

Juhatta , T., Ramdhan, A. M., & Fatkhan, F. (2017). Prediksi Tekanan Pori dengan Data Seismik 3D dan Data Log Sumur Menggunakan Metode Eaton (Studi Kasus di Cekungan Bonaparte Utara). Bulletin of Geology, 1(2), 107 -122. doi:10.5614/bull.geol.2017.1.2.4

Admin2 FGMI

Leave a comment

  • Jaringan

  • Follow Us On Instagram

  • Crown palace Blok C No. 28
    Jl. Prof. Dr. Supomo SH. No 231
    Tebet, Jakarta 12870

    Telp:(021) 83702848 - 83789431
    Fax: (021)83702848
    Email: sekretariat@fgmi.iagi.or.id