Gunung Semeru dari Kacamata Geosains

Pendahuluan

Gambar 1. Peta geologi gunungapi Gunung Semeru (Sutawidjaja drr., 1996)
  • Gunung Semeru merupakan salah satu gunungapi aktif di Jawa Timur dengan periode aktif yang pendek.
  • Produk gunungapi seperti lava, abu vulkanik serta lahar banyak ditemukan di selatan dan tenggara (Besuk Kembar, Besuk Bang, Besuk Kobokan) (PVMBG, 2021).
  • Gunung Semeru merupakan salah satu gunung tipe letusan vulkanian dan strombolian yang eksplosif dan mengalirkan awan panas.
  • Berdasarkan geokimianya, batuan G. Semeru muda dapat diklasifikasikan kedalam basal, andesit basa dan andesit asam (PVMBG, 2021).

 

Apa yang menyebabkan Gunung Semeru erupsi?

  • Gambar 2. Peta Jalur Aliran Lahar dan Lava Gunung Semeru

    Berdasarkan informasi dari Pos Pantau Gunung Semeru (ESDM, 2021), aktivitas kegempaannya sedikit aktif, yang diidentifikasikan sebagai kondisi dapur magma yang tidak penuh.

  • Tingginya curah hujan menyebabkan air masuk ke volcanic neck Gunung Semeru, abu vulkanik hasil endapan erupsi sebelumnya terkikis (Abdurrachman, 2021).
  • Masuknya air akan menyebabkan peningkatan tekanan pada volcanic neck.
  • Akibat peningkatan tekanan, saat sudah mencapai saat tertentu maka akan lepas dalam berbagai bentuk seperti awan panas maupun atau keluarnya lava.
  • Aliran lahar juga terjadi akibat curah hujan yang tinggi, mengalir di sepanjang aliran sungai yang berhulu di Gn. Semeru.

 

Zonasi Rawan Bencana Gn. Semeru

  • Gambar 3. Peta Kawasan rawan bencana Gunung Semeru (Kompas, 2014)

    Dapat dilihat bahwa Kawasan rawan bencana Gn. Semeru dibagi menjadi 3 zona yaitu:

  • Kawasan Rawan Bencana I yaitu wilayah Kecamatan Probojiwo, Kecamatan Pasrujambe, dan Kecamatan Candipuro, berada pada aliran-aliran sungai yang berhulu di Gunung Semeru.
  • Sementara zona Kawasan Rawan Bencana II berada di sekitar lereng dengan jarak 5-8 km dari kawah Gunung Semeru.
  • Lalu Kawasan Rawan Bencana III berada di radius 0-5 km dari kawah Gunung Semeru.

 

Kondisi Tata Ruang Sekitar Lereng Gn. Semeru

  • Gambar 4. Peta penggunaan lahan di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur (BP4D Lumajang, 2015)

    Pada bagian tenggara lereng Gn. Semeru diplot sebagai Kawasan hutan lindung.

  • Arah pembangunan tidak direkomendasikan mengikuti aliran sungai karena merupakan jalur aliran lahar.
  • Pada beberapa wilayah di sekitar zona rawan bahaya masih dipadati penduduk.
  • Adanya penambangan pasir dan batu (sirtu) di sekitar lereng menyalahi aturan RTRW yang berlaku.

 

Rekomendasi Mitigasi Bencana Untuk Gn. Semeru

  • Gambar 5. Peta rekomendasi jalur evakuasi banjir lahar Gunung Semeru (ITS, 2017)

    Kondisi sekitar lereng harus dikembalikan fungsinya sbg hutan lindung.

  • Penambangan sirtu di Kawasan Bencana I harus ditertibkan karena masih merupakan aliran lahar jika sewaktu-waktu Gn. Semeru erupsi.
  • Perlu dibangun jalur evakuasi di zona rawan yang aman dan tidak disalahgunakan.
  • Sosialisasi kepada masyarakat sekitar lereng mengenai evakuasi dan koordinasi saat bencana.

Admin2 FGMI

Leave a comment

  • Jaringan

  • Follow Us On Instagram

  • Crown palace Blok C No. 28
    Jl. Prof. Dr. Supomo SH. No 231
    Tebet, Jakarta 12870

    Telp:(021) 83702848 - 83789431
    Fax: (021)83702848
    Email: sekretariat@fgmi.iagi.or.id