Pendahuluan
- Gunung Semeru merupakan salah satu gunungapi aktif di Jawa Timur dengan periode aktif yang pendek.
- Produk gunungapi seperti lava, abu vulkanik serta lahar banyak ditemukan di selatan dan tenggara (Besuk Kembar, Besuk Bang, Besuk Kobokan) (PVMBG, 2021).
- Gunung Semeru merupakan salah satu gunung tipe letusan vulkanian dan strombolian yang eksplosif dan mengalirkan awan panas.
- Berdasarkan geokimianya, batuan G. Semeru muda dapat diklasifikasikan kedalam basal, andesit basa dan andesit asam (PVMBG, 2021).
Apa yang menyebabkan Gunung Semeru erupsi?
-
Berdasarkan informasi dari Pos Pantau Gunung Semeru (ESDM, 2021), aktivitas kegempaannya sedikit aktif, yang diidentifikasikan sebagai kondisi dapur magma yang tidak penuh.
- Tingginya curah hujan menyebabkan air masuk ke volcanic neck Gunung Semeru, abu vulkanik hasil endapan erupsi sebelumnya terkikis (Abdurrachman, 2021).
- Masuknya air akan menyebabkan peningkatan tekanan pada volcanic neck.
- Akibat peningkatan tekanan, saat sudah mencapai saat tertentu maka akan lepas dalam berbagai bentuk seperti awan panas maupun atau keluarnya lava.
- Aliran lahar juga terjadi akibat curah hujan yang tinggi, mengalir di sepanjang aliran sungai yang berhulu di Gn. Semeru.
Zonasi Rawan Bencana Gn. Semeru
-
Dapat dilihat bahwa Kawasan rawan bencana Gn. Semeru dibagi menjadi 3 zona yaitu:
- Kawasan Rawan Bencana I yaitu wilayah Kecamatan Probojiwo, Kecamatan Pasrujambe, dan Kecamatan Candipuro, berada pada aliran-aliran sungai yang berhulu di Gunung Semeru.
- Sementara zona Kawasan Rawan Bencana II berada di sekitar lereng dengan jarak 5-8 km dari kawah Gunung Semeru.
- Lalu Kawasan Rawan Bencana III berada di radius 0-5 km dari kawah Gunung Semeru.
Kondisi Tata Ruang Sekitar Lereng Gn. Semeru
-
Pada bagian tenggara lereng Gn. Semeru diplot sebagai Kawasan hutan lindung.
- Arah pembangunan tidak direkomendasikan mengikuti aliran sungai karena merupakan jalur aliran lahar.
- Pada beberapa wilayah di sekitar zona rawan bahaya masih dipadati penduduk.
- Adanya penambangan pasir dan batu (sirtu) di sekitar lereng menyalahi aturan RTRW yang berlaku.
Rekomendasi Mitigasi Bencana Untuk Gn. Semeru
-
Kondisi sekitar lereng harus dikembalikan fungsinya sbg hutan lindung.
- Penambangan sirtu di Kawasan Bencana I harus ditertibkan karena masih merupakan aliran lahar jika sewaktu-waktu Gn. Semeru erupsi.
- Perlu dibangun jalur evakuasi di zona rawan yang aman dan tidak disalahgunakan.
- Sosialisasi kepada masyarakat sekitar lereng mengenai evakuasi dan koordinasi saat bencana.
Leave a comment
You must be logged in to post a comment.