October 2017

Geostudent Competition 2017 Siap Dilaksanakan di Yogyakarta

 

Setelah sukses menyelenggarakan Geostudent Competition (GEOSC) yang pertama pada tahun 2016 dalam rangkaian acara Pre-Convention GeoSea dan 54 tahun IAGI, pada tahun 2017 ini akan dilaksanakan GeoStudent Competition ke-2. Berdasarkan musyawarah antar SM-IAGI yang mengikuti GEOSC pertama di Universitas Indonesia, diputuskan UPN “Veteran” Yogyakarta akan menjadi tuan rumah untuk ajang kompetisi dan silaturahmi seluruh SM-IAGI yang ada di Indonesia. GEOSC ini akan diadakan pada tanggal 2-4 November 2017 yang terdiri dalam berbagai rangkaian acara.

GEOSC yang kedua ini akan diikuti oleh 18 SM-IAGI dari seluruh Indonesia. Tanggal 2 November 2017 akan dilaksanakan perlombaan dengan 6 kategori, yaitu Geothermal, Analisa Log, Petrologi, Mitigasi Bencana, Poster Geowisata dan Wawasan Geosaintis. Masing-masing SM-IAGI yang diwakili 3 orang akan mengikuti semua kategori lomba tersebut. Khusus untuk Geowisata, para peserta akan mempresentasikan penelitiannya dihadapan juri. Lomba akan dilakukan dari pagi sampai sore hari. Tanggal 3 November 2017, akan dilakukan diskusi SM-IAGI dengan FGMI kemudian akan diisi seminar tentang perkembangan geopark di Indonesia dan ditutup malam harinya dengan pengumuman pemenang lomba dan penampilan kesenian dari masing-masing perwakilan SM-IAGI dan panitia.

Acara hari terakhir, 4 November 2017 akan dilaksanakan fieldtrip Geoheritage di wilayah Yogyakarta dan Jawa Tengah dengan instruktur Bapak C. Prasetyadi yang merupakan salah satu dosen geologi UPN “Veteran” Yogyakarta. Stopsite pertama akan dimulai dari Candi Ijo yang berada di Kalasan kemudian akan diteruskan ke Lava Bantal di Berbah dan stopsite ke tiga akan mengunjungi Gunung Api Purba Nglanggeran, perjalanan berikutnya menuju ke daerah Bayat untuk mengunjungi Watu Prahu. Fieldtrip ini akan sangat bermanfaat tentunya bagi mahasiswa dari berbagai kampus di Indonesia ini.

Berikut daftar 18 SM-IAGI yang akan mengikuti acara GEOSC:

  1. Universitas Syiah Kuala
  2. Institut Teknologi Medan
  3. Universitas Islam Riau
  4. Universitas Sriwijaya
  5. Universitas Lampung
  6. Institut Teknologi Bandung
  7. Universitas Diponegoro
  8. Institut Teknologi Surabaya
  9. Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
  10. Universitas Padjajaran
  11. Universitas Jenderal Soedirman
  12. Institut Sains & Teknologi Akprind
  13. Sekolah Tinggi Teknologi Nasional
  14. Universitas Gadjah Mada
  15. Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta
  16. Universitas Brawijaya
  17. STTMIGAS Balikpapan
  18. Universitas Hasanuddin

Seminar Nasional GEOSC 2017

Dalam rangkaian acara GEOSC 2017, akan diadakan seminar pada hari kedua (3 November 2017).
Setelah Hari pertama peserta mempresentasikan poster geowisata, pada hari kedua akan berlangsung seminar dengan judul “Perkembangan Tantangan Dan Peluang Bisnis Geowisata di Indonesia”
Sebagai pembicara adalah Dr. Heryadi Rachmat selaku wakil ketua Masyarakat Geowisata Indonesia (MAGI)  dan Beliau bekerja di Badan Geologi. Satu lagi pembicara nya adalah Reza permadi yang merupakan Sekjen MAGI Dan founder Geotour.

ESK-29 Bersama SM IAGI UIR: Inklusi Fluida dalam Kegiatan Eksplorasi MIneral

Selasa, 3 Oktober 2017, SM IAGI UIR mengadakan sharing knowledge dengan pembicara Agata Vanessa, ST. yang merupakan anggota FGMI dan Trisa Muliyana. Keduanya bekerja di Pusat Sumber Daya Mineral Batubara dan Panas Bumi, Badan Geologi di bawah Kementrian ESDM. Mahasiswa SM yang ikut serta dalam sharing ini berjumlah 32 orang. Sebelum dimulai, acara ini dibuka oleh Ketua Program Studi Teknik Geologi UIR, Ibu Yuniati Yuskar, ST., MT. dilanjutkan oleh ketua SM IAGI UIR Zulhikmah.

Materi yang disampaikan dalam sharing knowledge kali ini mengenai Inklusi Fluida dalam kegiatan eksplorasi mineral. Dalam pemaparan ini dijelaskan bahwa analisis inklusi fluida dilakukan untuk menentukan temperatur pengendapan mineral, salinitas fluida yang berperan dalam alterasi dan mineralisasi, dan membantu mengkorelasi tahapan mineralisasi. Inklusi fluida adalah inklusi yang terperangkap dapat sebagai fasa zat padat, cair, dan gas pada suatu mineral tertentu (contoh: kuarsa, kalsit, sfalerit). Inklusi fluida memiliki beberapa fasa yaitu gas, cair, dan padat. Dalam prosesnya inklusi fluida dapat terbentuk secara primer dan sekunder. Pengukuran dari inklusi fluida adalah temperatur homogenisasi dan temperatur leleh. Temperatur Homogenisasi adalah temperatur yang diperoleh dengan cara menaikkan suhu sampai inklusi fluida, pada suhu tertentu mengalami perubahan fisik menjadi satu fasa. Temperatur homogenisasi ini merupakan temperatur pengendapan mineral. Temperatur Leleh adalah temperatur yang diperoleh dengan cara menurunkan suhu sampai pada batas tertentu inklusi fluida mengalami perubahan fisik membeku, kemudian inklusi kembali dipanaskan perlahan-lahan sampai inklusi kembali mencair seperti pada kondisi awal sebelum dibekukan. Dari temperatur leleh ini, dengan perhitungan tertentu akan mendapatkan salinitas fluida.

Sharing knowedge yang belangsung hingga 2 jam ini dilakukan secara 2 arah, beberapa mahasiswa bertanya terkait materi yang disampaikan dan juga terkait dengan peran kegeologian dalam eksplorasi mineral saat ini. Sharing knowledge kali ini diharapakan dapat membuka wawasan mahasiswa terutama dalam eksplorasi mineral.

Foto Bersama Agata Vanessa (pembicara), Trisa Muliyana (pembicara) dan peserta sharing kwowledge yang diselenggarakan oleh SM IAGI UIR.
  • Jaringan

  • Follow Us On Instagram

  • Crown palace Blok C No. 28
    Jl. Prof. Dr. Supomo SH. No 231
    Tebet, Jakarta 12870

    Telp:(021) 83702848 - 83789431
    Fax: (021)83702848
    Email: sekretariat@fgmi.iagi.or.id